Full Segment Terpasang pada Jembatan KA Elevated Simpang Tujuh Joglo

Surakarta, 24 November 2023 – PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKAIKON) berhasil memasang lebih dari 3.000 ton rangka Baja. Instalasi rangka baja tersebut bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api elevated antara Solo Balapan-Kadipiro KM 104 +700 S.D KM. 107+000 (Tahap 1). Proyek ini merupakan proyek Jembatan kereta api terpanjang di Indonesia dengan panjang 270 meter dan bentang utama 130 meter.
Direktur Utama WIKAIKON, Agus Pramono menyebutkan Jembatan kereta api ini akan menjadi sebuah icon kota Surakarta, sebuah kebanggaan WIKAIKON melalui anak bangsa memiliki kemampuan menghasilkan proyek mega struktur dengan ciri khas dan kompleksitas yang sangat tinggi. Jembatan Kereta ini memiliki keunikan yaitu dimensi yang besar dan adanya sambungan pengelasan antar rangka jembatan. Proyek ini memiliki risiko dominan diketinggian dan keterbatasan area.
Diketahui pekerjaan dengan risiko dan kompleksitas tinggi ini dilakukan menggunakan crane dengan kapasitas angkat 275 ton. Selain itu, rangka utama jembatan KA Elevated Simpang Tujuh Joglo ini didesain tanpa baut sehingga bagian-bagian rangka harus disambung dengan pengelasan pada ketinggian hingga 40 meter dari permukaan tanah. WIKAIKON dapat memastikan tahapan Konstruksi aman dan presisi sesuai dengan perencanaan desain yang telah disepakati
Dia menjelaskan pekerjaan pengelasan menjadi tantangan tersendiri pada proyek ini, sebab adanya berbagai posisi pengelasan pada pekerjaan rangka baja ini. Sehingga dibutuhkan Welder khusus yg bersetifikat 6G atau (All Position) untuk bisa mendapatkan hasil sambungan las yang sempurna.
Keberhasilan proyek dengan zero accident adalah komitmen penuh WIKAIKON pada quality dan safety serta kolaborasi yang baik antara kontraktor pelaksana utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Bhakti Karya Utama selaku maincon, konsultan PT Raya Konsult sebagai perencana desain, serta WIKAIKON selaku fabricator dan instalator. Semoga WIKAIKON dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk Infrastruktur di Indonesia. tutup Agus.